Tanggal 10 Agustus 2016, gue ketilang di daerah Pakin, Jakarta Utara, setelah apartemen Mitra Bahari, sonoan dikit ada tikungan ke kiri yang ada masjidnya, tanpa diduga-duga ada bejibun polisi di sana dan gue
kena razia.
Gue yang ngerasa punya surat-surat lengkap pun ngerasa biasa aja, sampai saat gue nyadarin ternyata STNK gue yang asli belum dibalikin sama bokap. Adanya fotocopyan. Polisi nolak fotocopyan.
Oke nice.
Gue kena pasal satlantas no 288 tentang tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan dengan denda maks 250Ribu atau kurungan berapa hari atau bulan gitu gak ngeh lah.
"Ibuk, ini SIMnya saya tahan ya... Harusnya motornya sih tapi SIM aja nanti ibu tinggal sidang di pengadilan jakarta utara tanggal 19 jam 9 pagi ... blablabla ... blablabla ... " ujar PakPol muda yang bulu matanya panjang dan lentik, idung kayaknya mancung sedangkan bibir entah kayak gimana orang ketutup masker.
Gue pun jawab, "Oh oke pak..." Surat tilang warna merah pun jadi cindera mata dari PakPol bermata cantik itu. Perjalanan pun gue lanjutkan dengan bengong alias cengo. Gile, jangan sampe ortu gue tau kalo gue ketilang di Jakut, secara rumah gue di Tamini Jaktim, bisa digiling jadi bumbu kacang gue :(
Hari H sidang (19 Agustus 2016)
Sebelumnya gue sempet kesasar ke manggarai,
disesatin google maps.
Udah sampe sana, gak ada pengadilan sama sekali sampe gue nanya warga pengadilan sebelah mana, mas2 jawab. "Lah neng, ini mah Jakarta selatan."
Gue tepok jidat, betapa polos dan naifnya gue percaya kalo letak pengadilan Jakut ada di Jaksel. LOL. Akhirnya temen gue, si Atur, search ulang pake bahasa inggris. Bazeng, ketemu, ternyata letaknya di Priuk.
BAYANGIN. Gue dari grogol (dari malemnya nginep di kosan temen), ke MANGGARAI, terus ke PRIUK, yang asalnya rumah gue di TAMINI. Gue jalan-jalan keliling jakarta sebelum di sidang.
Di Pengadilan sekitar jam 9 lewat.
Belum sampe gedung pengadilan udah banyak orang gila yang ngehadang sambil nunjukin surat tilang yang mirip. Yup, mereka calo. Di tempat parkir ada mas2 muda yang tinggi2 dan ramah2 pada ngeMODUS nanya2 "Emang ada keperluan apa sih Kak kalo boleh tau?" GUE CUEKIN. Udah kebaca ini calo juga.
Gue sama si Atur pun masuk ke gerbang samping gedung, jalannya agak sempit dan ternyata banyak kertas-kertas di tembok, cari nama dan nomor tilang kita (gue saranin kalian poto kalo dah nemu, tar ditanyain Pak Pol buat catatan tambahan di kertas tilang sebelum masuk ruang sidang). Banyak calo-calo gatel yang sumpah muka badak banget mau ngebantu. "Sini, dek, saya bantu, 150 aja cepet keluar adek tinggal nunggu aja gak usah sidang."
"Nggak, makasih," sambil senyum palsu super friendly, "pengen tau sendiri, biar ngerti."
Bagi mereka yang berjiwa seempuk TAHU MENTAH yang gak pake formalin, pasti udah kena jebakan cacing-cacing kayak gini. Mereka banyak dan pantang menyerah. Pokoknya kalian jangan mau kalah! Harus berani nolak kalo kalian ditawarin calo!
Pas sidang
Gue sidang di ruang beringin (kalian juga pasti dikasih tau sebelumnya), di sana ngantri banyaaaak banget. Jadi prosedurnya tar dipanggil2in dan dibacakan dakwa sama pak hakim. Gue pasang tampang cantik aja, jadi gadis manis. Setelahnya, gue diarahin ke ruang sebelah sama petugas buat nebus SIM dan bayar denda.
Gue bayar Rp40.000 aja.
SIM pun di tangan. Inget calo yang nawarin "tau beres" dengan 150Ribu? Let's all laugh.
Sooooo. The conclusion is :
- Pas ketilang, jangan ngelawan. Kalo kalian salah, pasrah aja dan terima aja surat tilangnya. Struk tilang ada 2, merah sama biru. Gue dikasih merah karena mau buat sidang. Biru buat yang bayar di bank tanpa sidang (gue gak merekomendasikan ini)
- Sidang bisa diwakilin, gak harus datang diri sendiri. Cukup bawa struk merah dan duit aja.
- Sebelum hari H, ada baiknya kalian cek lokasi pengadilan (gue yakin gak banyak yang tau letak pengadilan bahkan di masing-masing daerah.)
- TOLAK BANTUAN CALO! Kalian bisa bertanya bagaimana dan harus ngapain sama Pak Polisi langsung. Bisa juga sih sama calo nanyanya kalo kalian mampu nolak bantuan mereka nantinya.
- Biaya denda yang gue bayar belum tentu sama ama kalian nantinya, tergantung pasal apa yang kalian langgar dan apakah kalian telat sidang (bukan dalam hitungan jam, tapi melewati sidang yang sudah dijadwalkan sebelumnya)
- Hati-hati dibawa ke kejaksaan langsung kalau kalian gak tepat waktu sidangnya (gue denger2 sih)
Prosedur sidang :
- Cari nomor tilang kalian di kertas yang ditempel (pasti nemu karena jumlahnya banyak dan mencolok), FOTO KERTAS ITU. Lalu ke loket yang ada Pak Polisinya, serahkan struk merah dan kalo doi nanya nomor-nomor atau data-data lain kalian bisa liat di kertas yang kalian foto tadi.
- Masuk ruang sidang, di situ kursi penonton dipakai buat antri sidang.
- Tunggu nama kalian dipanggil.
- Setelah dipanggil, maju ke depan dibacakan dakwaan. Dah manut aja.
- Lalu diarahkan ke ruang atau loket buat bayar denda. Di sana kalian antri lagi.
- Kalian akan dipanggil, tinggal bayar dan tebus SIM/STNK yang kemarin ditahan.
Oke, moga bermanfaat buat yang baru aja ketilang. Gak usah dipikirin terlalu serius. Dan jangan lupa untuk bawa SIM dan STNK asli, jangan sampe pajak kendaraannya MATI juga, itu gawat banget.